Dedron, sebuah startup yang berspesialisasi dalam deteksi drone, dan Airbus baru saja mengumumkan perjanjian kolaborasi yang dimaksudkan untuk melaksanakan proyek yang akan dilaluinya meningkatkan keamanan di bandara dan menghentikan semua drone yang, seperti yang telah kita lihat pada beberapa kesempatan, bisa menutup wilayah udaranya sebelum kemungkinan terjadi kecelakaan.
Untuk ini, baik Dedrone maupun Airbus bekerja sama dengan sebuah proyek bernama Airbus DS Electronics dan Keamanan Perbatasan. Tujuan utamanya adalah untuk mendeteksi drone yang terbang di wilayah udara terbatas atau di area di mana orang atau kendaraan udara lainnya mungkin dalam bahaya.
Airbus bergabung dengan Dedrone untuk mencoba meningkatkan keamanan di semua jenis bandara dan area penerbangan terbatas.
Untuk mencapai tujuan proyek ambisius ini, perlu untuk memastikan bahwa radar jarak jauh dari Airbus bekerja sama dengan sistem interferensi drone dikembangkan oleh Dedrone. Sebagai detail, beri tahu Anda bahwa teknologi Dedrone saat ini digunakan di penjara, dalam tugas yang terkait dengan sektor energi, atau di tempat lain di mana drone membatasi penerbangannya, termasuk, misalnya, stadion Citi Field di New York Mets.
Sekarang, terlepas dari kenyataan bahwa Dedrone akhirnya dipilih oleh Airbus untuk proyeknya, kenyataannya bukan satu-satunya startup yang melihat peluang bisnisnya dalam kegagalan keamanan fasilitas bandara. Sejalan ini, misalnya, kita bisa membicarakannya skysafe bahwa saat ini bekerja pada sistem yang mampu mengidentifikasi drone yang menyinggung, menemukan operatornya dan, jika perlu, bahkan mengendalikan drone itu sendiri.